Sabtu, 26 April 2014

Kepedulian


BANJIR MEMBUAT ANAK SENANG ATAU SEDIH?


       Teman, kalian tau ga sih dari jaman dulu sampe jaman sekarang anak SD itu pasti seneng banget liat banjir2an, apalagi kalo banjirnya di sekolah mereka padahal kalo buat anak remaja kaya kita sekarang pasti mereka bisa berpikir bahwa banjir itu pasti datengnya karena faktor lingkungan yang selalu kotor, buang sampah masih bukan pada tempatnya, selokan sekolah tidak diuruk dan masih banyak lagi faktor yang mendukungnya. Kalo di sekitar kita, kamu masih liat SD yang banjir itu tandanya masyarakat baik yang ada di dalam dan di luar sekolah masih tidak memikirkan dan TIDAK PEDULI dengan lingkungannya sendiri. Padahal kita dianjurkan untuk merawat lingkungan dari kita kecil, dari SD pasti kalian sudah diajarkan untuk, “Buang sampah pada tempatnya.” Kata-kata itu seringkali kita dengar, namun apakah ada efeknya apabila rangkaian tulisan itu hanya sebagai lukisan untuk dinding Sekolah Dasar. Memang jaman sekarang sangatlah berbeda dengan jaman dulu. Manusia sekarang kini lebih mementingkan dirinya sendiri ketimbang orang lain dan lingkungan sekitar. Namun kapan wilayah kita terbebas dari ancaman banjir, sungguh ironis bukan keinginan kita untuk menjauhi wilayah banjir jika tempat tinggal kita sendiri tidak pernah terurus dan terbengkalai. Andai tumbuhan dan alam bisa berbicara, mungkin ia akan mengeluh, sedih, dan prihatin terhadap kelakuan manusia yang tidak pernah mau melihat ke arah mereka. Karena tangan mereka sangatlah penting, bantuan tangan mereka sangatlah berpengaruh terhadap kesejahteraan alam ini. Mungkin banyak di luar sana, manusia yang masih memikirkan kehidupan yang layak untuknya, tapi apakah itu cukup bila dibandingkan dengan banyaknya jutaan manusia di Indonesia yang tidak mementingkan lingkungan apalagi harus terjun langsung mewaspadai bahaya alam. 


      Teman, kalau nanti kalian merasa sudah paham dengan keadaan ini, cobalah berpikir untuk merawat lingkungan kita sendiri. Banjir yang datang bukan karena kuasa Tuhan saja, namun ini semua karena kita, bukan karena dia, anda, kalian, dan bukan hanya kamu, ini semua kita yang melakukan. Apakah kalian tidak jera dengan selalu membuang sampah sembarangan? Apakah kalian tidak sedih melihat banyak wilayah yang terkena banjir? Dan apakah kalian tidak berpikir untuk membersihkan hal-hal yang menyebabkan banjir?

      Sungguh kejam dunia ini, alam tidak akan lagi membantu apabila kita tidak membantunya, ini butuh kerja sama kita membenahi alam ini. Dan ingat kita tak perlu menjadi mereka yang meneliti alam, tak perlu meninjau keadaan ekosistem, tak perlu menindas orang yang bersalah terhadap alam, kita hanya perlu melihat dan menata sekitar kita, ayolah teman apasih susahnya buang sampah pada tempatnya, memang kita tidak melakukannya tapi bayangkan apabila ada 1000 orang membuang sampah sembarangan dan itu tidak diketahui, berdampakkah kepada kita? Ya, itu sangatlah realita. Dan sungguh menyedihkan pendidikan Sekolah Dasar di Indonesia, SD yang seharusnya titik awal mengajarkan kepada muridnya tentang peduli lingkungan kini sulit untuk di pertahankan, anak-anak jaman sekarang mungkin sudah lupa dengan kalimat, “Jangan buang sampah sembarangan.” Hingga mereka lebih memilih bermain dan tidak melaksanakan tugas keduanya sebagai pelajar yang peduli terhadap lingkungan. 
Diberdayakan oleh Blogger.

It's My Life

Aku seorang perempuan yang selalu punya banyak hayalan. Aku ingin hidupku diwarnai lebih banyak warna. Sehingga apa yang aku awali itulah apa yang akan aku alami. Tua itu pasti tapi dewasa itu pilihan. Berusaha mencari jati diri demi mengenal sosok yang sebenarnya.