BANJIR
MEMBUAT ANAK SENANG ATAU SEDIH?
Teman, kalian tau ga sih dari jaman dulu sampe jaman sekarang anak SD itu pasti seneng banget liat banjir2an, apalagi kalo banjirnya di sekolah mereka padahal kalo buat anak remaja kaya kita sekarang pasti mereka bisa berpikir bahwa banjir itu pasti datengnya karena faktor lingkungan yang selalu kotor, buang sampah masih bukan pada tempatnya, selokan sekolah tidak diuruk dan masih banyak lagi faktor yang mendukungnya. Kalo di sekitar kita, kamu masih liat SD yang banjir itu tandanya masyarakat baik yang ada di dalam dan di luar sekolah masih tidak memikirkan dan TIDAK PEDULI dengan lingkungannya sendiri. Padahal kita dianjurkan untuk merawat lingkungan dari kita kecil, dari SD pasti kalian sudah diajarkan untuk, “Buang sampah pada tempatnya.” Kata-kata itu seringkali kita dengar, namun apakah ada efeknya apabila rangkaian tulisan itu hanya sebagai lukisan untuk dinding Sekolah Dasar. Memang jaman sekarang sangatlah berbeda dengan jaman dulu. Manusia sekarang kini lebih mementingkan dirinya sendiri ketimbang orang lain dan lingkungan sekitar. Namun kapan wilayah kita terbebas dari ancaman banjir, sungguh ironis bukan keinginan kita untuk menjauhi wilayah banjir jika tempat tinggal kita sendiri tidak pernah terurus dan terbengkalai. Andai tumbuhan dan alam bisa berbicara, mungkin ia akan mengeluh, sedih, dan prihatin terhadap kelakuan manusia yang tidak pernah mau melihat ke arah mereka. Karena tangan mereka sangatlah penting, bantuan tangan mereka sangatlah berpengaruh terhadap kesejahteraan alam ini. Mungkin banyak di luar sana, manusia yang masih memikirkan kehidupan yang layak untuknya, tapi apakah itu cukup bila dibandingkan dengan banyaknya jutaan manusia di Indonesia yang tidak mementingkan lingkungan apalagi harus terjun langsung mewaspadai bahaya alam.

Sungguh kejam dunia ini, alam tidak
akan lagi membantu apabila kita tidak membantunya, ini butuh kerja sama kita
membenahi alam ini. Dan ingat kita tak perlu menjadi mereka yang meneliti alam,
tak perlu meninjau keadaan ekosistem, tak perlu menindas orang yang bersalah
terhadap alam, kita hanya perlu melihat dan menata sekitar kita, ayolah teman
apasih susahnya buang sampah pada tempatnya, memang kita tidak melakukannya
tapi bayangkan apabila ada 1000 orang membuang sampah sembarangan dan itu tidak
diketahui, berdampakkah kepada kita? Ya, itu sangatlah realita. Dan sungguh
menyedihkan pendidikan Sekolah Dasar di Indonesia, SD yang seharusnya titik
awal mengajarkan kepada muridnya tentang peduli lingkungan kini sulit untuk di
pertahankan, anak-anak jaman sekarang mungkin sudah lupa dengan kalimat, “Jangan
buang sampah sembarangan.” Hingga mereka lebih memilih bermain dan tidak
melaksanakan tugas keduanya sebagai pelajar yang peduli terhadap lingkungan.