Surat Dari Aku Untuk Mamah...
Mah, aku hanya
ingin mengucap satu kata untuk mengawali semuanya, yaitu “Maaf...”, kata ini
yang hanya bisa aku berikan. Saat aku membuat surat ini, aku tak kuasa menahan
tangis namun karena aku tidak mau ada yang melihat ku menangis, aku selalu
menyembunyikan yang sesungguhnya sambil menulis surat ini juga ku dengarkan
sebuah lagu bunda ciptaan M.G berulang kali sampai surat ini selesai ku tulis.
Mungkin Mamah tidak pernah tau atau tidak akan pernah tau apa yang selama ini aku
simpan.
Aku tau, aku
sudah menyusahkan mu, tapi dalam hati kecil ini aku ingin selalu mengucapkan
maaf sebanyak-banyaknya kepada mu namun keberanian ku selalu menunggu waktu
yang tepat, Mah maaf atas kata-kata ku yang menyinggung hati mu, maaf atas
bentakan ku yang membuat kau kaget, maaf atas sikap ku yang membuat mu kesal,
maaf atas segala yang telah ku lakukan hingga membuat mu menangis secara
perlahan di depan atau di belakang ku.
Sambil
memejamkan mata, aku selalu meyakinkan diriku bahwa dirimu akan berumur panjang
sampai saat aku akan berani berbicara pada mu, tapi aku lebih yakin bahwa aku
akan pergi lebih dulu karena aku tau semakin lama aku hidup, itu akan lebih
menyusahkan diri dan batin mu. Bagiku kebahagiaan Mamah sangat penting daripada
diriku sendiri, jadi jika aku tak berada di samping mu, Mamah akan lebih
senang. Maaf juga aku hanya menyimpan beberapa barang yang kau berikan, aku
memang tidak bisa menjaga sesuatu dalam jangka lama, namun daya ingat ku cukup
kuat untuk menyimpan kejadian yang telah terjadi dan itu tidak akan pernah ku
lupakan, maaf juga barang yang ku simpan tidak sempurna lagi.
Sebuah kata
terakhir yang bisa ku katakan untuk mengakhiri semua ini adalah “Terima
Kasih..”, terima kasih atas apa yang telah kau berikan, semuanya sangat berguna
Mah, walau tak semua bisa ku balas tapi aku akan berusaha membalasnya di alam
sana.