ANDAI
Andai semua yang terjadi sesuai harapan ku
Andai semua ini bisa ku benahi
Andai semua ini tidak membuat aku seperti ini
Andai apa yang aku jalani bisa diterima
Andai semua yang ku pikirkan tak berbelok seperti awalnya
Sungguh sangat sulit bila
dibayangkan semuanya. Ya ALLAH inikah cara mu menguji batin ku? Aku tau Engkau
membuat semua ini karena ingin mendengar rintihan dari umatMu. Namun ternyata
aku belum cukup kuat untuk mengerti semuanya. Begitu banyak tekanan yang tak
sadar aku terima di hidup ini. Entah aku yang terlalu lemah atau putus asa
sehingga menganggap semua ini cukup sulit. Tapi aku juga tak mudah menjalani
sesuatu yang bukan kemauan dari diriku sendiri. Dengan bergelut di dunia yang
baru dan jauh dari keramaian yang dulu pernah hadir di sekolah, sekarang aku
harus lebih memikirkan semuanya secara matang. Aku ingin sekali apa yang aku
hendak lakukan didukung oleh orang2 yang memang seharusnya mengerti keadaan ku.
Namun mereka tidak memahaminya atau bahkan hanya sebagai penonton dari sebuah
atraksi panggung yang aku lakoni. Batin ini terasa sakit meski aku pendam dan
aku tindih dengan rasa yang lain.
Inginku sederhana,
yaitu mencoba dunia baru yang bisa membuat diriku dan kepribadian ku sendiri.
Mungkin benar kalo orang berkacamata mempunyai dua kepribadian, tapi entahlah
mereka beranggapan seperti apa. Yang ku jalani sekarang adalah hidup ku
sendiri. Aku sempat berfikir nekat seperti kebanyakan orang, akan tetapi aku
memikirkan resikonya, sebab di jaman yang keras ini tidak semua orang bisa
melaluinya dengan mudah, butuh fisik,iman,dan batin yang tegar untuk
menemaninya.
Ya ALLAH buatku terus
merasa kuat dan sabar menjalani semua ini, batin ini butuh pencerahMu. Jangan
sampai nanti berbelok ke arah yang salah sehingga nanti dapat menjerumuskan
diriku sendiri. Meski keluarga ku sendiri tak dapat membantu, tolong tegarkan
lah hati ini agar selalu mengingat mu di mana aku berada. Dan bataskan lah
semua tingakahku. Karena aku sendiri terkadang tidak bisa mengontrol tubuh ini.
Semoga ini semua tak membuat batin ini menjadi rapuh, sebab aku tak mau menjadi
tokoh ke dua dari kisah kematian teman ku sendiri. Yang meninggal secara tiba2
tanpa sebab. Terakhir ku dengar dia terkena radang selaput otak. Namun yang
mengenaskan tak ada yang tau, bisa jadi dia selalu menyembunyikan rasa sakitnya
atau bahkan dia sendiri tak tau menau soal apa yang dirasakannya kelap kali dia
jalani. Begitu cepat waktu yang berjalan sehingga yang dihadapi sendiri pun tak
tau akan berujung jadi apa. Entah bahagiakah? Semua ini memang butuh proses untuk
dapat mengerti dan paham apa yang diberikanNya untuk kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar