Senin, 12 Oktober 2015

Rindu Akan Air Mata

Dalam hidup ku ada dua hal yang sulit untuk dilakukan yaitu sabar dan ikhlas. Terkadang aku bingung atas masalah yang suka datang bertubi-tubi. Apa emang seperti itu kehadirannya kah? tak pernah terduga dan tak pernah terlupakan. Seperti itu sifat masalah.

Hidup ini memang singkat saling singkatnya aku tak pernah menyadari bahwa kesenangan yang kita alami seolah2 lupa dengan kesedihan yang kita alami. Memang benar kita tidak boleh berlarut dalam kesedihan. Tapi dibalik kesenangan itu sering terdapat kesedihan yang akan hadir dan kita tak tau kapan datangnya. Kemarin saat aku sedang jalan bersama seseorang, aku merasa sangat bahagia karena sudah lama tidak bertemu dengan si abang ini. Dia baik padaku. Namun di tengah kesenangan itu pulangnya aku berencana untuk membeli kebutuhan untuk ngekos dan inilah membawakan cerita lain. Karena sekarang aku mau mandiri seperti orang lain, tidak lama masuk kuliah tahun ini aku memutuskan ngekos dengan himbauan orang tua ku. Singkat cerita ini semua karena kecelakaan yg aku alami entah apa yg ada di benak ku saat pulang kuliah aku menaiki kendaran umum dan supir ini ugal2an. Saat di dalamnya pun perasaan terasa tidak enak dan memang itu muncul dari awal akhirnya kata hati ku benar. Memang kata hati itu tak pernah bohong, aku jatuh saat turun dan membuat orang sekitar panik. Sehingga pulangnya mamah dan papah hanya bilang bahwa ingin memindahkan kuliah ku karena dia tak mau aku harus terus menghadapi kondisi seperti ini saat pulang. Untungnya tidak terjadi apa-apa dalam diri ku. beberapa kejadian pernah ku alami saat pergi sendirian. Tapi ya begitulah untuk menempuh segalanya butuh sebuah pengorbanan. Kemudian yang ku jawab hanyalah, " Ini sebuah perjuangan mah, apa yang sudah menjadi pilihan harus ditanggung resikonya." alhasil mereka mengijinkan aku ngekos deket kampus. Betapa khawatirnya mereka terhadap ku. Dan aku hargai keputusan mereka.

Saat aku pulang kemarin ku mampir untuk membeli kebutuhan. Dan aku selalu minta pertimbangan abang angkat ku soal harga dan fungsi barang. Kami saling diskusi. Sampai suatu ketika akan bayar dan melihat harga. Sentak aku kaget sambil melihat isi dompet ku. Ya ALLAH ternyata aku tak punya uang banyak dalam dompet ku. Sebenarnya uang tabungan sama sekali tak ingin ku sentuh namun makin hari kebutuhan semakin banyak. Sehingga sedikit dari tabungan ku ambil. Saat jalan pulang Pertama kali juga aku menangis secara diam-diam sambil mata berkaca-kaca membayangkan betapa pentingnya punya uang yang cukup untuk keperluan. Di jalan aku berpikir ternyata cari uang itu tidaklah mudah. Aku sempat putus asa namun kata hati ku berkata lain bahwa aku harus tegar.

Apalagi di saat aku mulai down pasti aku akan sesekali memutar video ka niek dan ka nanta. Dan di sana selalu ada kata2 yang buat aku meyakini diri ku sendiri bahwa di saat kita mulai putus harapan maka kita harus inget dengan niat awal kita untuk menjalankan semuanya. Dan niat aku adalah mereka, orang tua ku. Aku berharap dengan bisnis yg aku tekuni bisa mengubah segalanya. Mah, pah minta doanya biar semuanya lancar dan sukses aku ingin membuat kalian bukan hanya bangga pada ku tapi ingin membuat kalian tersenyum lebar setiap harinya. Dan meratapi kehidupan senja bersama tanpa memikirkan beban.

Oh God, with Oriflame i hope to “Go success and you have to believe in your self.”


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

It's My Life

Aku seorang perempuan yang selalu punya banyak hayalan. Aku ingin hidupku diwarnai lebih banyak warna. Sehingga apa yang aku awali itulah apa yang akan aku alami. Tua itu pasti tapi dewasa itu pilihan. Berusaha mencari jati diri demi mengenal sosok yang sebenarnya.